Bagi sebagian orang, pindah kerja adalah hal biasa. Tapi bagi para ASN pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN), ini adalah babak baru dalam hidup dan sejarah Indonesia.
Mereka meninggalkan Jakarta, kota yang serba mapan, dan memilih tinggal di IKN, sebuah kota baru yang masih dalam tahap pembangunan di Kalimantan Timur.
Di balik rimbunnya hutan tropis dan jalanan proyek yang belum selesai, mereka tidak hanya berpindah kantor, tetapi membangun masa depan Indonesia dari nol.
Bukan Sekadar Pindah, Ini Awal Peradaban
Saat 500 staf Otorita IKN tiba di gedung pemerintahan baru pada Maret 2025, mereka sadar: ini bukan tugas rutin.Â
Mereka adalah pionir ASN IKN yang bertugas menghidupkan kota dari bawah, di tempat yang belum sepenuhnya berdiri, dengan fasilitas yang belum lengkap.
Tugas mereka mencakup:
- Menguji sistem IKN: Dari air bersih, listrik, hingga jaringan internet. Mereka jadi pengguna pertama---menjadi saksi apakah semua berjalan sesuai rencana.
- Membangun birokrasi IKN: Mereka merancang sistem pelayanan publik, struktur perizinan, dan operasional pemerintahan. Semua dibangun dari awal, selaras dengan semangat smart government Indonesia.
- Menghidupkan kawasan IKN: Dengan menetap, belanja, dan hidup di sana, para ASN ini memberi napas awal pada kehidupan di IKN. Kehadiran mereka menarik investor, menggerakkan ekonomi lokal, dan membuktikan bahwa IKN benar-benar hidup.
Gelombang Baru: CPNS di IKN 2025
Pada Juli 2025, gelombang kedua ASN datang: 574 CPNS IKN bergabung dan menempati hunian resmi.
Jumlah pegawai Otorita IKN kini mencapai 1.170 orang, mereka adalah generasi baru birokrasi yang ditanamkan di tanah Kalimantan.