Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Money

MengEMASkan Indonesia: Cerita Cuan yang Bikin Hati Tenang dan Lingkungan Senang Bareng Pegadaian

3 Juli 2025   09:07 Diperbarui: 3 Juli 2025   08:15 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese : MengEMASkan Indonesia: Cerita Cuan yang Bikin Hati Tenang dan Lingkungan Senang Bareng Pegadaian

Hidup di Jonggol, Jawa Barat, dengan segala kesibukan sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus pekerja lepas, membuat saya sering berpikir tentang masa depan. Bukan hanya masa depan keluarga kecil saya, tapi juga masa depan lingkungan dan masyarakat di sekitar. Selama ini, menabung selalu jadi prioritas. Entah itu di bank, celengan ayam, atau bahkan di bawah bantal. Tapi jujur, tabungan uang seringkali terasa galau. Tergerus inflasi, tergoda diskon, atau tiba-tiba habis untuk kebutuhan tak terduga.

Sampai akhirnya, saya menemukan satu cara menabung yang, menurut saya, tak hanya cerdas secara finansial, tapi juga punya dampak positif lebih luas: menabung emas di Pegadaian. Awalnya sih, ketertarikan saya murni karena emas itu "aman" dari inflasi dan nilainya cenderung stabil bahkan meningkat. Tapi seiring waktu, ada kesadaran lain yang tumbuh: bahwa menabung emas itu bisa jadi ladang kebaikan, sebuah langkah kecil untuk turut serta dalam agenda besar MengEMASkan Indonesia, Tebar Manfaat Bersama Pegadaian.

Bukan Sekadar Cuat, tapi juga Ketenteraman Hati

Sebelum memutuskan menabung emas di Pegadaian, saya sempat galau. Dulu, emas itu kan identik dengan perhiasan yang mahal, butuh uang banyak buat beli, dan ribet nyimpennya. Tapi setelah ngobrol dengan teman yang sudah lebih dulu jadi nasabah Pegadaian, mata saya terbuka lebar. Sekarang, menabung emas itu semudah belanja online! Bisa mulai dari nominal kecil, bahkan setara 0,01 gram. Ini cocok banget buat ibu-ibu kayak saya yang penghasilannya fluktuatif dari kerjaan lepas.

Setiap kali ada sisa uang belanja atau bayaran dari project kecil, langsung saya alokasikan untuk beli emas via aplikasi Pegadaian Digital. Rasanya tuh beda banget. Ada semacam ketenangan batin. Kenapa?

Pertama, nilai emas itu stabil. Enggak kayak uang tunai yang bisa susut nilainya karena inflasi. Jadi, uang yang saya sisihkan hari ini, insya Allah nilainya akan terjaga bahkan bertambah di masa depan. Ini penting banget buat rencana pendidikan anak, atau bahkan sekadar punya "bantalan" kalau sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak.

Kedua, rasa aman. Emas saya disimpan di tempat yang aman oleh Pegadaian. Enggak perlu khawatir dicolong atau hilang. Sertifikatnya digital, bisa diakses kapan saja. Ini membuat saya bisa tidur nyenyak, tahu bahwa aset berharga saya aman di tangan yang tepat. Ini jauh lebih tenang daripada nyimpen di rumah, apalagi cuma di bawah bantal!

Ketiga, dan ini yang paling bikin saya semangat: konsep "jemput rezeki" yang unik. Banyak orang bilang, menabung emas itu bikin rezeki ngalir. Bukan cuma mitos, menurut saya ini lebih ke efek psikologis. Ketika kita disiplin menabung, apalagi dalam bentuk aset berharga, kita jadi lebih termotivasi untuk mencari celah rezeki lain. Pikiran jadi lebih positif dan kreatif. Dan memang benar, sejak rutin menabung emas, alhamdulillah, tawaran project kerjaan lepas jadi lebih sering datang.

Menabung Emas, Menanam Kebaikan: Memahami TJSL Pegadaian

Nah, poin inilah yang membuat saya merasa menabung emas di Pegadaian bukan sekadar mencari cuan pribadi, tapi juga menjadi ladang kebaikan. Awalnya saya tidak terlalu ngeh, tapi setelah membaca informasi dari akun Instagram @tjslpegadaian, mata saya makin terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun