Mohon tunggu...
Nurulloh
Nurulloh Mohon Tunggu... Building Kompasiana

Pencecap Kopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cerita yang Berdampak Tidak Lahir dari Jargon, Tapi dari Kejujuran

7 Juli 2025   09:49 Diperbarui: 7 Juli 2025   14:20 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi workshop bersama Astra, Kompasiana dan PFI di Kota Baru Malang (5/7)/Kompasiana

Beberapa cerita tidak diciptakan untuk memekakkan telinga atau memancing tepuk tangan. Ia hadir dalam diam, menyelinap ke relung batin yang selama ini mungkin luput kita rawat.

Terkadang, sebuah cerita baru tumbuh ketika kita sedang duduk tenang, mendengar, dan menyerap makna dari kehidupan yang tampak biasa-biasa saja.

Sabtu (5/7) pagi, saya berkesempatan hadir sebagai narasumber dalam acara workshop fotografi dan bincang inspiratif yang digelar oleh Astra bersama Kompasiana dan Pewarta Foto Indonesia (PFI), di Museum Srimulat, Kota Batu, Jawa Timur.

Saya ditemani dua orang narasumber lainnya. Mas Agung Wilis Yudha Baskoro, seorang fotografer berpengalaman yang baru saja mendapatkan penghargaan World Press Photo 2025 dan Anjani Sekar Arum, seorang penggerak Desa Sejahtera Astra Bumiaji sekaligus penerima apresiasi Satu Indonesia Award 2017.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Lomba Foto Astra 2025 dan Anugerah Pewarta Astra 2025, yang sudah belasan tahun berjalan dan mengajak banyak orang untuk tidak hanya menangkap gambar atau merangkai kata, tapi juga menyemai dampak melalui karya.

"Kami melihat potensi yang baik dari masyarakat, baik pegiat fotografi atau penulis lokal dan termasuk dari kalangan pelajar," kata Analis Brand Communication Astra Bryan Dermawan di sesi pembuka acara sembari mengajak para peserta untuk ikut berbagi karya foto maupun tulisan dalam kompetisi tersebut.

Saya sendiri berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan kiat kepenulisan dengan tajuk "Merangkai Kata, Menyemai Dampak." Bagi saya, ini bukan hanya tema presentasi, tapi juga semacam refleksi atas perjalanan menulis saya sendiri.

Di tengah peserta yang datang dari berbagai latar belakang—jurnalis, fotografer, blogger, mahasiswa, dan pegiat komunitas—saya mengajak untuk bersama-sama memaknai kembali tujuan dari bercerita.

Foto: Kompasiana
Foto: Kompasiana

Kata, lensa, dan upaya menolak lupa
Pada kesempatan itu, satu hal yang saya garis bawahi adalah bahwa cerita yang berdampak tidak lahir dari jargon, tapi dari kejujuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun