Jika mengira film ini semata tentang balapan sebagai ranah ego para pria dan kisahnya dibangun untuk tontonan kaum lelaki jantan atau "macho-er" haus adrenalin, hampir dapat ditebak Anda salah.
Film F1: The Movie bukanlah film sejarah tentang proses panjang hadirnya Formula 1 (1946–1950), sehingga kita mengenal keberadaannya hari ini yang meraung-raung di berbagai arena dunia.
Jika kisah ini, maka film akan dibuka dengan latar tahun 1946 dan berpijak pada Fédération Internationale de l'Automobile (FIA). Ketika itu FIA melangkah maju dengan menetapkan standar balap mobil tunggal.
Itulah format balapan dengan nama Formula A, cikal-bakal untuk menamainya sebagai Formula 1 dengan musim pertama resmi digelar pada 1950. Ajang ini berlangsung 13 Mei 1950 mengambil lokasi di Silverstone, Inggris.
Film F1: The Movie bukan pula kisah embrio Formula 1, yang mungkin terasa epik bila mengingat masa tersebut. Sebab, balapan bernama Grand Prix ini berlangsung panjang, semenjak 1894 hingga tahun1940-an
Balapan mobil pertama di dunia dimulai 1894, mengambil rute Paris menuju Rouen di Prancis. Sebelum kemudian tiba pada Grand Prix modern pertama (1906) yang diadakan Automobile Club de France di Le Mans.
Inilah era balapan yang menyandang sebutan Grand Prix racing, dengan skala internasional. Sebelum kemudian berhenti sepenuhnya disebabkan terjadinya peristiwa kelam dunia yang kita kenal sebagai Perang Dunia II (1939–1945).
F1: The Movie bukan kisah para legenda dunia
Film F1: The Movie juga tidak mengisahkan salah satu tokoh penting atau ternama dari arena Formula 1. Sebagai misal, film ini tidak mengangkat kisah Giuseppe Farina. Dialah sang juara dunia perdana F1 asal Italia dari tim Alfa Romeo.
Sejumlah bukan masih berlanjut, misalnya kisah salah seorang dari para legenda di ajang adrenalin ini. Sebut saja Michael Schumacher yang menyandang 7 kali juara dunia. Atau, Ayrton Senna yang sempat merebut 3 kali juara dunia.