Oleh: Harmoko | Senin, 7 Juli 2025
Ada satu fenomena yang terus berulang di dunia kerja: pelamar merasa ditolak tanpa tahu sebab, sementara HRD merasa kandidat kurang cocok tanpa sempat menjelaskan kenapa.Â
Akhirnya, dua-duanya jalan masing-masing, tanpa penutupan yang jelas. Hubungan tanpa status? Bukan. Ini lebih nyesek: hubungan tanpa feedback.
Padahal, kalau boleh jujur, kandidat itu bukan cenayang. Mereka nggak bisa baca pikiran HRD dari tatapan mata atau vibes ruangan wawancara.Â
Seringkali yang mereka harapkan sederhana: diberi tahu saja kenapa mereka belum berjodoh dengan posisi itu. Bukan agar bisa membantah, tapi agar bisa belajar.
Lowongan Pekerjaan: Singkat, Padat, Tapi Penuh Misteri
Kita mulai dari awal: pengumuman lowongan kerja. Banyak HRD menuliskan kualifikasi seperti sedang main tebak-tebakan.Â
"Berpenampilan menarik", misalnya. Apakah ini berarti harus good looking ala bintang iklan? Atau cukup baju disetrika dan senyum nggak kaku?
Lalu ada syarat "bisa kerja di bawah tekanan". Tekanan seperti apa? Deadline ketat? Target bulanan? Atau tekanan karena kantor dekat rumah mantan? Kandidat nggak tahu.Â
Jadilah mereka coba-coba. Melamar sambil berharap cocok. Hasilnya? Sering kali nihil.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!