Pernah dengar tentang Pacu Jalur? Ini bukan sekadar lomba dayung biasa, melainkan sebuah tradisi budaya.
Pacu Jalur adalah budaya warisan yang  penuh semangat, aura magis, dan sejarah panjang yang hidup di tengah masyarakat Kuantan Singingi, Riau.
Saat ini sedang viral di medsos, seorang bocah penari pacu jalur bernama Dika, seperti yang dikisahkan dalam Youtube Kompas, usai menari dalam festival perahu tradisional Riau tahun 2024 lalu.
Pacu Jalur Tradisional  tahun 2025 akan diadakan pada tanggal 20-24 Agustus di Tepian Narosa, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau (silakan baca IG Karisma Event Nusantara).
Lantas, apa sih Pacu jalur itu dan bagaimana asal usul festival yang kini menjadi kebanggaan Provinsi Riau dan telah mendunia ini?Â
Pacu Jalur adalah lomba perahu tradisional yang diadakan setiap tahun di Sungai Batang Kuantan, dengan perahu panjang yang bisa diisi hingga 60 orang. Â
Festival ini menjadi magnet wisata budaya dan menjadi salah satu event kebanggaan Provinsi Riau, bahkan sudah masuk dalam agenda Kementerian Pariwisata sebagai sarana promosi pariwisata Nusantara.
Uniknya, perahu yang digunakan dalam Pacu Jalur tidak sembarangan. Disebut sebagai "jalur", perahu ini terbuat dari batang kayu utuh.
Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Juga dihiasi dengan ornamen warna-warni yang mencolok.
Bukan cuma hiasan, konon perahu ini menyimpan aura mistis, sehingga sering disebut memiliki "aura boat farmer", Â istilah lokal yang menggambarkan kekuatan spiritual yang ikut menentukan kemenangan dalam lomba.