Mohon tunggu...
Faiz Fadilah
Faiz Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa universitas muhammadiyah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masa Depan Ketenagakerjaan : Tantangan dan Peluang di Ers Disrupsi

7 Juli 2025   21:15 Diperbarui: 7 Juli 2025   21:10 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dunia ketenagakerjaan saat ini berada di persimpangan jalan. Era disrupsi yang ditandai dengan revolusi industri 4.0, pandemi global, dan perubahan demografi, telah mengubah lanskap pekerjaan secara fundamental. Baik pekerja, perusahaan, maupun pemerintah dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang yang belum pernah ada sebelumnya.

Disrupsi sebagai Keniscayaan

Fenomena otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan digitalisasi telah merambah hampir seluruh sektor industri. Pekerjaan-pekerjaan rutin dan repetitif semakin banyak digantikan oleh mesin, memunculkan kekhawatiran akan hilangnya jutaan pekerjaan. Namun, di sisi lain, teknologi juga menciptakan jenis pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan berbeda. Analis data, pengembang AI, ahli keamanan siber, dan spesialis pemasaran digital adalah contoh profesi yang semakin dicari.

Pandemi COVID-19 juga menjadi katalisator percepatan transformasi digital. Model kerja jarak jauh (remote working) dan hybrid working menjadi semakin umum, mengubah cara kita berinteraksi dan berkolaborasi dalam lingkungan kerja. Fleksibilitas ini menawarkan keuntungan seperti peningkatan keseimbangan kehidupan kerja dan pengurangan biaya operasional, namun juga membawa tantangan dalam menjaga produktivitas, kolaborasi, dan kesejahteraan mental karyawan.

Peningkatan Keterampilan (Reskilling & Upskilling) sebagai Kunci

Di tengah gejolak ini, adaptasi menjadi kunci utama untuk bertahan dan berkembang. Bagi para pekerja, ini berarti keharusan untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru (reskilling dan upskilling). Keterampilan lunak (soft skills) seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi menjadi sama pentingnya dengan keterampilan teknis (hard skills). Kemampuan untuk belajar sepanjang hayat (lifelong learning) bukan lagi pilihan, melainkan sebuah kebutuhan mutlak.

Pemerintah dan institusi pendidikan juga memiliki peran krusial dalam menyiapkan angkatan kerja yang relevan. Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja di masa depan. Program pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi, dan kemitraan antara dunia pendidikan dengan industri perlu diperkuat untuk menjembatani kesenjangan keterampilan.

Peran Perusahaan dan Pemerintah

Bagi perusahaan, tantangan utamanya adalah menarik dan mempertahankan talenta terbaik, sekaligus memastikan transisi yang mulus bagi karyawan yang terkena dampak otomatisasi. Budaya perusahaan yang adaptif, investasi dalam pengembangan karyawan, dan kebijakan yang mendukung kesejahteraan pekerja akan menjadi faktor penentu daya saing. Menerapkan teknologi baru secara bertanggung jawab dan mempertimbangkan dampak sosialnya juga merupakan etika yang harus dijunjung tinggi.

Pemerintah, di sisi lain, bertanggung jawab untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan. Ini mencakup perumusan kebijakan yang mendukung inovasi dan penciptaan lapangan kerja, jaring pengaman sosial bagi pekerja yang terdampak disrupsi, serta regulasi yang adaptif terhadap bentuk-bentuk pekerjaan baru seperti gig economy. Perlindungan terhadap pekerja lepas dan platform worker juga menjadi isu yang semakin mendesak.

Menyongsong Masa Depan dengan Optimisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun