Worhopapa, Ende -7 Juli 2025
Pemerintah Kabupaten Ende terus menunjukkan komitmennya dalam mendekatkan layanan dasar ke wilayah adat dan terpencil. Dalam kunjungan kerja ke Worhopapa, Bupati Ende didampingi oleh Adrianus Pala, S.H.,M.H., tokoh muda Ende, serta Florentio Don Bosco Heppi, S.Pi., Ketua Forum Akar Muda Ende (AME), untuk meninjau langsung lokasi rencana pembangunan Puskesmas Mudegagi.
Kunjungan ini menjadi momen bersejarah karena Mosalaki Worhopapa, sebagai pemangku adat, secara sukarela menyerahkan sebidang tanah untuk pembangunan fasilitas kesehatan. Tindakan ini menjadi simbol kuat dari semangat gotong royong antara pemerintah dan masyarakat adat dalam meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan.
"Kita patut berterima kasih karena masih ada Mosalaki yang mau menyerahkan secara sukarela tanahnya untuk pembangunan Puskesmas. Ini bagian dari kontribusi Mosalaki dan masyarakat untuk pemerintah dan untuk kepentingan umum," ujar Bupati Ende, Yoseph Badeoda.
Ia menambahkan bahwa tanah hibah ini segera didaftarkan ke Kantor Pertanahan agar menjadi aset daerah, dan pemerintah juga segera mengajukan permohonan pembangunan ke pemerintah pusat melalui kementerian terkait agar proyek dapat segera direalisasikan.
Turut menyaksikan penyerahan tanah, Blasius Ausgarius Rinda, S.Pd., perwakilan dari  Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Ende, menilai bahwa ini adalah bentuk nyata kepercayaan masyarakat adat kepada negara.
"Kami menyaksikan langsung penyerahan ini, dan ini adalah wujud kepercayaan masyarakat adat terhadap negara. Pemerintah punya tanggung jawab moral untuk memastikan pembangunan Puskesmas ini berjalan baik dan membawa manfaat langsung bagi masyarakat," ujarnya.
Dukungan elemen muda turut memperkuat arah pembangunan yang berpijak pada nilai-nilai lokal. Adrianus Pala menyebut bahwa proyek ini harus menjadi simbol keadilan sosial dalam pelayanan kesehatan, khususnya di wilayah pelosok.
"Pembangunan Puskesmas ini harus menjadi momentum untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang adil dan merata," ungkap Pemuda Ende tersebut.
Sementara itu, Florentio Don Bosco Heppi menekankan pentingnya menjadikan peristiwa ini sebagai teladan pembangunan berbasis nilai budaya.
"Hibah tanah ini bukan hanya bentuk kebaikan hati para Mosalaki, tetapi juga panggilan bagi generasi muda untuk ikut merawat kepercayaan masyarakat terhadap negara. Pembangunan akan lebih kokoh bila dimulai dari niat baik masyarakat adat dan didukung oleh anak-anak mudanya," ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan TP2D, pimpinan OPD, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tokoh adat, yang menyatakan komitmennya untuk mendukung proses pembangunan secara teknis dan administratif, mulai dari pengukuran lahan oleh BPN hingga pengajuan ke Dinas Kesehatan.
Dengan langkah kolektif ini, Mudegagi selangkah lebih dekat menuju pelayanan kesehatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Penyerahan tanah oleh Mosalaki bukan sekadar aksi simbolik, tetapi bentuk dukungan konkret masyarakat adat bagi pembangunan yang berpihak pada kehidupan bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI