Penulis: Dina Amalia
Sources: Pengalaman Pribadi -- Dokter Sehat -- Satu Persen -- ViceÂ
Di tengah derasnya arus digital, kala mendapat notifikasi dari handphone tentu sudah menjadi hal biasa, bahkan ada yang merasa sangat senang ketika mendengar ataupun melihat notifikasi yang muncul. Tapi, siapa sangka kalau notifikasi bisa menjelma bagaikan monster yang kehadirannya membuat resah-gelisah?
Pernah dengar tentang notification anxiety?
Keadaan di mana diri seseorang merasa sangat cemas atau ketakutan saat mendengar ataupun melihat notifikasi yang muncul dari layar handphone. Parahnya, rasa cemas ini muncul secara terus-menerus (berkala) baik dari notifikasi yang berisi informasi penting ataupun tidak penting.
Ketika seseorang mengalami notification anxiety, bukan hanya merasa cemas ketika mendapat notifikasi dari aplikasi pesan saja, melainkan cukup meluas dari beberapa aplikasi sekaligus; seperti media sosial. Singkatnya, benar-benar cemas dengan notifikasi yang berasal dari manapun.
Di tengah aktivitas yang selalu berjalan berdampingan dengan ruang digital, mungkin kedengarannya cukup unik nan aneh. Namun, kasus ini nyata terjadi.
Mewarta dari Vice, seperti penelitian yang dilakukan oleh periset dari Nottingham Trent University mengenai sebuah aplikasi pesan, sekitar 32% dari 500.000 buletin data responden menunjukkan adanya sentimen/emosi yang dirasakan partisipan; yakni kegugupan, ketakutan, dan jengah akibat notifikasi.
Hampir 4 Tahun Mengalami Notification Anxiety dan Penyebabnya Secara Umum
Nyata terjadi, termasuk diri saya mengalami. Berjalan 4 tahun, saya masih full mematikan semua notifikasi pada handphone. Bukan tanpa sebab, melainkan kecemasan yang selalu datang menghantui ketika suara dan bubble notifikasi muncul.
Awalnya selalu mengira bahwa hal ini biasa terjadi pada kebanyakan orang, nyatanya tidak setelah ada diagnosa khusus ketika berkonsultasi dengan profesional/ahli.
Notification Anxiety bermula dari mana?