Bandung -- Kota Bandung resmi dinobatkan sebagai kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Indonesia berdasarkan laporan tahunan TomTom Traffic Index 2024. Dalam laporan tersebut, Bandung menempati peringkat ke-12 kota termacet di dunia, mengungguli kota-kota besar seperti Manila, London, bahkan Jakarta yang hanya menempati posisi ke-90.
Berdasarkan data yang dikumpulkan TomTom dari lebih dari 500 kota di 62 negara, rata-rata waktu tempuh di Bandung untuk jarak 10 kilometer mencapai 32 menit 37 detik, naik signifikan dari tahun sebelumnya. Tingkat kemacetan mencapai 48%, dengan kerugian waktu hingga 108 jam per tahun bagi para pengemudi yang terjebak macet di kota ini.
"Kami menyadari bahwa kemacetan adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi warga Bandung setiap hari," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi. "Temuan ini menjadi panggilan penting untuk mempercepat reformasi sistem transportasi publik dan menata kembali manajemen lalu lintas kota."
TomTom menggunakan data real-time dari perangkat GPS, kendaraan pribadi, dan transportasi publik untuk menyusun indeks ini. Data dikalkulasi menggunakan waktu tempuh aktual dibandingkan dengan waktu tempuh dalam kondisi lancar.
Sebagai respons terhadap situasi ini, Pemerintah Kota Bandung tengah mengkaji penerapan sistem integrasi transportasi publik yang lebih efektif, termasuk perluasan Bus Rapid Transit (BRT) dan rencana penerapan sistem angkot digital berbasis aplikasi.
"Kami berkomitmen menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, aman, dan terjangkau agar warga Bandung tidak lagi bergantung sepenuhnya pada kendaraan pribadi," tambah Didi.
Dengan status ini, diharapkan perhatian pemerintah pusat serta kolaborasi lintas sektor semakin kuat untuk mengurai simpul kemacetan dan membangun masa depan mobilitas urban yang lebih baik di Kota Bandung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI