Mohon tunggu...
Athayya Zaskia Authar
Athayya Zaskia Authar Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Malikussaleh

Mahasiswa Psikologi yang tertarik pada isu-isu sosial, kesehatan, dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memahami Fenomena Vaping di Kalangan Remaja Melalui Lensa Big Five Personality Theory

7 Juli 2025   21:10 Diperbarui: 7 Juli 2025   21:13 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di berbagai sudut kota, asap tipis dari rokok elektrik atau vape semakin akrab dengan pemandangan remaja dan dewasa muda. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, pengguna rokok elektrik atau vape di Indonesia meningkat 10 kali lipat. Di Indonesia, Rentang usia perokok didominasi oleh kelompok mulai dari 15 hingga 19 tahun yakni 56,5 persen, sementara pada usia 10-14 tahun tercatat sebanyak 18,4 persen, disusul 13 hingga 15 tahun 19,2 persen.

Ketika melihat remaja menghembuskan asap dari rokok elektrik, kita sering kali berpikir soal kebiasaan, tekanan sosial, atau kecanduan. Namun, pernahkah kita bertanya “Adakah peran kepribadian dalam kebiasaan menggunakan vape itu?”

Mengapa sebagian remaja tergoda mencoba vape, sementara yang lain memilih menjauh? Melalui lensa teori Big Five Personality, kita dapat melihat bahwa perilaku ini lebih dari sekadar tren, tetapi juga mencerminkan struktur psikologis yang dalam.

Teori Big Five Personality atau yang dikenal juga sebagai Lima Besar Kepribadian merupakan salah satu pendekatan dalam psikologi yang digunakan untuk memahami struktur kepribadian manusia. Teori ini awalnya diperkenalkan oleh Goldberg pada tahun 1981 dan dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi lainnya. Para ahli merancang sebuah konsep dari kelima ciri-ciri umum kepribadian manusia yang dapat dikenal dengan OCEAN (Openness, Conscientiousness, Extraversion, Extraversion, Agreeableness, Neuroticism).

1. Openness to Experience, yaitu keterbukaan terhadap hal baru dan ide kreatif.

2. Conscientiousness, menggambarkan tingkat kedisiplinan, tanggung jawab, dan kontrol diri.

3. Extraversion, kecenderungan untuk bersosialisasi dan mencari stimulasi.

4. Agreeableness, yaitu sikap kooperatif, empati, dan mudah bekerja sama.

5. Neuroticism, yakni kecenderungan mengalami emosi negatif seperti cemas atau stres.

Penggunaan rokok elektrik pada remaja dapat dianalisis melalui pendalaman lima dimensi kepribadian Big Five.

Remaja dengan tingkat openness (keterbukaan terhadap pengalaman) yang tinggi cenderung memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar dan menyukai hal-hal baru dalam hidup mereka, termasuk mencoba vaping sebagai bentuk eksplorasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun