"Satukan gerak terus berdampak " Yaah Itulah tema yang di usung pada acara kampung berseri astra di desa bumiaji kota batu, acara yang berbasis edukasi trip ini cukup memberikan sumbangsih inspiratif bagi kekayaan budaya lokal Indonesia.
"Satukan gerak" Merupakan kalimat yang mengandung arti kebersamaan, solidaritas, dan antusias dari masyarakat desa bumiaji untuk terus bisa berkembang bertumbuh dan terus "memberikan dampak" Yang berarti menyongsong benih- benih kreatif untuk terus menumbuhkan ekonomi kreatif para generasi muda desa bumiaji demi untuk mencapai kesejahteraan guyub rukun seluruh lapisan masyarakat desa bumi aji.Â
kegiatan Workshop kampung berseri astra yang di adakan pada tanggal 5 Juli tahun 2025, astra turut memberikan sumbangsih yang strategis untuk dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat luas seluruh Indonesia melalui para kompasioner  bahwasannya desa bumiaji ini memiliki kekayaan budaya lokal yang dapat memberikan potensi unggul dalam kelestarian budaya Indonesia.Â
Kegiatan workshop yang tentunya sangat seru ini di awali dengan kopi pagi dengan suasana sejuk desa bumiaji, yang turut menumbuhkan rasa antusiasme para kompasioner untuk terus memotret keragaman desa bumiaji kota batu, dengan di awali oleh pemberian materi yang sangat seru oleh mas Nurulloh, sebagai seorang penulis yang cukup memberikan banyak inspirasi melalui karya tulisnya. Terdapat beberapa kajian yang sangat menarik yakni " Bagaimana sih tulisan kita di Kompasiana ini berfungsi tidak hanya memberikan informasi melainkan juga memberikan rasa keterlibatan langsung si pembaca terhadap apa yang terjadi di lapangan" Ini yang menurut saya menjadi topik yang sangat menarik untuk di kaji, dengan jawaban yang pasti membuat kalian penasaran kan?. Kesimpulan yang saya dapat dari kajian ini adalah dalam penyusunan tulisan seorang penulis harus turut menuangkan rasa emosional, empati, dan bahasa lokal yang berbasis kesaksian langsung terhadap momen tersebut, dan perlu di ketahui bahwasannya AI (artifisial inteligence) itu dalam beberapa hal tidak bisa menirukan manusia contoh nya seperti penggunaan bahasa lokal yang mengandung rasa keterlibatan langsung seorang penulis pada momen tertentu, tulisan dengan menggunakan AI (artifisial intelegence) cenderung hambar, dan tidak ada rasa keterlibatan secara langsung seperti halnya seorang penulis.Â
Mas Agung Yudha Wilis Baskoro sebagai pengisi acara workshop yang kedua beliau merupakan seorang fotografer yang inspiratif. pedoman beliau pada saat memotret ke lapangan adalah melihat "Ekspresi, Emosi, dan dampak" Dalam sebuah karya, ekspresi tentu menjadi objek yang sangat menarik bagaimana manusia memberikan reaksi terhadap sesuatu yang mempengaruhinya sehingga tertuang dalam sebuah ekspresi tentunya menjadi karya yang sangat berharga dan bernilai, kemudian emosi sikap emosional manusia tentu memberikan cerminan atau karya yang dapat memberikan rasa  keterlibatan langsung sang bagi penikmat karya.Â
Kemudian ada mbak anjani sebagai pengorganir bumiaji sejahtera astra beliau merupakan sosok yang sangat motivator dengan berbagai karya nya dalam momen sesi tanya jawab beliau memberikan cerita pengalamannya terkait "bagaimana sih membuat budaya bantengan yang selama ini dikenal dengan budaya stigma negatif oleh masyarakat luas menjadi sebuah budaya yang dapat di kenal kanca internasional sebagai kekayaan budaya indonesia, beliau telah menciptakan suatu gagasan yang sangat strategis dengan melalui karyanya batik banteng yang di mana dalam lukisan batik tersebut terdiri dari penuangan unsur kekayaan budaya bantengan dengan berbagai filosofisnya, beliau juga aktif dalam berbagai  event hingga kanca internasional yang menurut saya ini merupakan moment strategis untuk menyiarkan kekayaan budaya bumiaji kepada kalangan luas dengan tujuan memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda untuk terus kreatif dan menjaga kekayaan budaya melalui karya-karya hebat.
Event Kampung berseri astra juga turut membantu memperkenalkan UMKM dalam naungan BUMDES bumiaji dengan segala ekonomi kreatif nya kepada masyarakat luas. Beberapa produk unggul yang di miliki bumiaji antara lain produksi keripik apel, yang di mana produksi keripik apel ini berawal dari sebuah pertanyaan, "bagaimana sih memanfaatkan hasil produksi apel yang di tolak oleh pasar / tidak sesuai dengan permintaan pasar?." Nah berangkat dari sini muncullah sebuah ide baru untuk memanfaatkan apel tersebut sebagai beberapa olahan produk seperti keripik apel, dodol apel, sama gulali apel, bakpia apel, dll.Â